Text
Lonceng Cinta Di Sekolah Guru
Bagi Nurus, Sekolah Pendidikan Guru atau SPG Padang Panjang merupakan langkah awal perjalanannya untuk menggapai masa depan gemilang di tengah kondisi ekonomi keluarga yang carutmarut. Ibunya harus menjual sawah dan bekerja luar biasa keras agar dapat mendanai pendidikan Nurus dan adik-adiknya, terlebih setelah suaminya pergi merantau.
Kondisi itu tidak mencegah pemuda Minang ini untuk menjalani masa muda dengan penuh sukacita. Lalu datanglah Zeta, 'sang Bidadari' asrama putri SPG yang manis dan rancak pula sifatnya, membuat banyak murid lelaki mabuk kepayang dilanda impian semu mencuri hatinya. Namun seakan tertimpa durian runtuh, Nurus berhasil mencairkan kebekuan hati 'sang Bidadari'. Gairah remaja yang meledak-ledak mulai membawa dua calon guru ini mengarungi samudra asmara penuh terpaan gelombang rasa cemburu dan situasi dilematis. Energi masa muda yang sulit dibendung pun menyeret Nurus dan teman-temannya ke dalam sejumlah petualangan spontan.
Lonceng Cinta di Sekolah Guru menampilkan sisi lain dari para calon pendidik generasi penerus bangsa. Di tengah kewajiban untuk belajar menjadi pintu gerbang ilmu, novel ini memaparkan bahwa guru juga memiliki sisi-sisi manusiawi yang perlu dimengerti. Novel ini juga memaparkan ironi ketidakmerataan pembangunan di Sumatra Barat pada dekade '60-an serta perjuangan anak-anak Minang menapaki zaman 'generasi intelektual' yang pernah gagal dicapai orangtua mereka
01698.1 | 813 KHA l | Pustaka Hang Tuah (Blok I) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain