Text
Iyem Cantik, Iyem Manis
Eh, nih pembokat baru sableng amat sih? Pikir Ramadhan.
Bayangin aja, dia baru turun dari taksi sudah ditegur, "Aden tamu di rumah ini?" Karena ia tak menjawab, eh, malah disangka orang bisu-tuli, dan pembantu itu nekat teriak di depan kupingnya, "Hoi! Aden tamu, ya?! Aden ?!!" Sambil menggerak-gerakkan tangannya di muka Ramadhan sebagai isyarat. Sableng! Esok paginya, dipergokinya si pembantu ini ngaduk sayur sambil joget dangdut dengan hot. Dan... dandanannya itu lho... noraaaak banget! Sekarang ini, biar dari kampung rasanya orang juga nggak norak-norak amat kok.
Tapi kalau diliat-liat sih, sebenernya kece juga, pikir Ramadhan lagi. Kulitnya putih mulus, mata dan bibirnya bagus, pengetahuannya luas, tau lagu-lagu Barat, n`... jago main dingdong! Mahluk dari mana sih Iyem ini sebenarnya? Bikin penasaran aja
01530.1 | 813 LIE i | Pustaka Hang Tuah (Blok I) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain