Buku
Bung Hatta (Kisah Hidup Dan Pemikiran Sang Arsitek Kemerdekaan)
Nama “Indonesia” semakin berakar kuat dalam kultur politik Indonesia tak lepas dari perjuangan Sang Guru Bangsa kita, Muhammad Hatta. Muhammad Hatta dilahirkan di Bukittinggi (Fort De Kock), 12 Agustus 1902. Sejak kecil ia seakan berada dalam ketegangan di antara tradisi sufi dari garis Ayahnya dan modernitas dari garis Ibunya.
Nama Hatta sebenarnya adalah Mohammad Attar, nama yang merujuk pada tokoh sufi dan penyair asal Persia Fariduddin Attar. Istilah “Attar” lebih populer dilafalkan menjadi ‘Hatta’ di bahasa Minangkabau. Hatta belajar agama kepada ulama reformis Islam, Syaikh Muhammad Djambek. Hatta yang juga lahir dari keluarga pedagang, namun dirinya tidak mau membangun kerajaan bisnis dan sebaliknya lebih memilih hidup sederhana bahkan asketis sampai akhir hayatnya.
Keluarga Ibu Hatta yang berani menerobos kungkungan adat-istiadat lokal menunjukkan bahwa ia tergolong keluarga yang cukup progresif di zamannya. Progresivitas keluarga Hatta yang cenderung modernis itulah yang nantinya memengaruhi dan menentukan sifat pendidikan Hatta, termasuk juga garis politik yang diambil Hatta. Bahkan, Bung Hatta tentu tahan banting menghadapi kesulitan dan kesengsaraan yang menimpanya (hlm. 196).
0666 | 920.0598 Muh b | Pustaka Hang Nadim (Blok J) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain