Text
Ngaji Diri
Ketika hati diselimuti kegelapan, hanya percikan cahaya Ilahi sajalah yang me-neranginya. Ketika mata-hati telah dibutakan oleh nafsu dan jiwa telah dikuasai hasrat, tak ada lagi yang bisa ditunggu selain kehancuran. Hati hanya bisa di-bersihkan dengan cahaya tauhid. Jiwa akan merdeka bila selalu mengesakan Allah. Jika hati telah suci dan jiwa terbebaskan maka keduanya akan terbang menuju ke haribaan Allah dan siap memperoleh kemenangan dari Ilahi (al-Fath ar-Rabbânî) dan limpahan cahaya dari Yang Maha Pengasih (al-Faidh ar-Rah-mânî).
Syekh Abdul Qadir al-Jailani sendiri merasa bahwa dirinya dikaruniai kemam-puan untuk menasihati orang lain. Tak heran jika beliau selalu mengucap tasbih sebagaimana berikut, Mahasuci Dzat yang telah mengisi hatiku dengan nasihat bagi orang lain, dan menjadikan-nya sebagai perhatian terbesarku.
Nasihat-nasihat yang disampaikannya di kitab ini pun sangat memotivasi. Kan-dungannya sangat menyentuh. Sarat dengan wawasan dan bimbingan berhar-ga untuk mendidik diri, membeningkan hati, dan meniti tangga makrifat. Beliau selalu mendorong kaum muslim untuk senantiasa memperbarui Islam dalam kehidupan mereka. Seperti diinginkan penulisnya, kitab ini diharap mampu memberi embun penyejuk bagi setiap jiwa, menyucikan hati dan perilaku ma-nusia, serta menafikan keberadaan enititas selain Allah Swt. pada hati setiap hamba. Karena itu, kitab ini selalu berulang-ulang dibaca jutaan kaum muslim di setiap kesempatan dari masa ke masa.
0672.1 | 2X1.6 SYE n | Pustaka Hang Kesturi (Blok C) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain