Buku
Montessori: Keajaiban Membaca Tanpa Mengeja
Angka buta huruf di negeri ini bisa dibilang rendah. Sebagian besar anak Indonesia zaman sekarang pasti bisa baca. Bahkan lembaga les baca tulis selalu laris di-booking orang tua.
Melihat fenomena itu, bukankah seharusnya anak-anak Indonesia yang sudah pintar membaca sejak kecil itu juga pasti menyantap banyak bacaan?
Lantas kenapa angka literasi dan minat baca anak-anak Indonesia sangat rendah? Luar biasa rendah sampai bisa dibilang cukup memalukan.
Bayangin nih. Ada aturan tertulis yang jelas terpampang nyata di depan mata, tapi masih juga dilanggar. Membaca deskripsi dan instruksi juga hanya sekelebat. Giliran ditanya bingung, giliran disuruh mengerjakan nggak paham maksudnya.
Apa yang salah?
Makanya saya nggak heran kalau banyak yang malas baca tulisan saya di blog ini. Hahaha. Lha wong saya kalau nulis selalu panjang. Maksud hati menulis artikel panjang sih supaya nggak ada informasi yang terlewat. Tapi kelihatannya, buat sebagian besar orang tulisan panjang itu melelahkan. Maaf jadi curcol.
Bertahun-tahun saya sibuk mencari jawaban, mengapa angka buta huruf dan minat baca di negeri ini berbanding terbalik. Rasanya sudah puluhan orang dan pendidik yang saya tanya soal ini, tapi belum ada jawaban memuaskan.
0692 | 372.4 Vid m | Pustaka Hang Kesturi (Blok D) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain