novel
Hilang Arah
Kalau pun jarak bukan menjadi penghalang untuk mengabadikan semuanya, maka jarak bisa menjadi titik hancur untuk meruntuhkan semuanya. Waktu tinggal detik. Langkah tinggal jejak. Disela hujan rintik, yang terdengar hanya isak. Tentang kita yang berjanji tak akan menemukan kata hilang. Tentang arah yang kita jadikan bahan untuk menyerah. Sampai kalimat ini ditulis, kau bisa membaca bahwa mata ini masih berkaca kaca. Ini tidak hanya soal cinta. Ini tentang bagaimana sejarah-sejarah yang dilupakan, disembunyikan, didiamkan, dan mati-matian untuk dihidupkan. Agar kita bisa tahu bahwa ada sakit yang tak menemukan obat penawar sepanjang waktu. Ini tentang mengapa perjalanan selalu terasa jauh dan berpisah selalu berakhir lusuh. Jarak yang beranak-pinak selalu menghasilkan rasa curiga yang sulit dijaga. Pilihannya hanya dua, bertahan dengan resah atau pisah dengan pasrah. Ini tentang waktu, singgah, kawan, sahabat, sejarah, perjalanan. Ini memang tidak hanya soal cinta, tapi jika sudah kehabisan kata-kata, maka persilakan cinta mengambil hak dan perannya.
0706 | 813 Sda h | Pustaka Hang Kesturi (Blok I) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain