Text
Semua Anak Bintang
Meraih kondisi akhir terbaik yang sesuai.
Discovering ability—menemukan kemampuan seseorang.
Aneka kegiatan kreatif dan menyenangkan untuk siswa, guru, dan orangtua.
”Susah sekali mengajari dia, sampai berbusa mulut guru mengajarinya,
tetap saja dia tak paham.”
”Anak itu tidak pernah menghiraukan gurunya mengajar atau ketika orangtuanya berbicara. Bisanya loncat sana, loncat sini, lari sana lari sini.”
Apakah mereka tidak cerdas?
Lalu, bagaimana dengan anak yang mengalami cedera otak atau menyandang autisme? Apakah cerdas itu berarti bisa menjadi nomine Grammy Award sejak cilik?
Semua anak adalah bintang!
Jangan terburu-buru mengatakan seorang anak itu lemah, bodoh, dan tidak mampu. Ternyata, setiap manusia memiliki banyak kecenderungan kecerdasan, tak hanya satu atau dua. Setiap anak berpotensi untuk cerdas bahasa, cerdas angka, cerdas gambar, cerdas gerak, cerdas bergaul, cerdas diri, cerdas musik, dan cerdas alam.
Kecerdasan tidak dapat dinilai dari alat tes apa pun. Tapi, dapat diketahui dari kebiasaan sang anak yang bersumber pada dua hal: bagaimana sang anak terbiasa kreatif dan bagaimana anak tersebut terbiasa menyelesaikan masalahnya sendiri.
Dalam buku menarik dan praktis ini, kembali, sang Gurunya Manusia memaparkan kiat dan cara orangtua, guru, dan siswa mengasah kebiasaan untuk:
Mengetahui gaya belajar yang sesuai dengan kecenderungan kecerdasan.
Mengetahui potensi kecerdasan dan bakat-bakat terpendam anak yang bisa dikembangkan.
Mengetahui cara dan pola pendekatan komunikasi kepada anak-anaknya.
Bisa dilakukan di mana saja: rumah, sekolah, kelas, lingkungan lebih luas.
Dasar guru melakukan “grouping” atau pendekatan individu siswanya.
Class mapping—melakukan pembagian kelas di sekolah dengan kelas paralel.
Memilih metode mengajar yang sesuai dengan gaya belajar siswa.
Mendesain metode mengajar dalam RPP.
Menemukan metode mengajar yang sesuai untuk beberapa kelas yang bervariasi.
0708.1 | 649.7 MUN s | Pustaka Hang Kesturi (Blok G) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain